Mengapa Venerable Abadi, Penguasa Kosmos, Ingin Merebut Bumi dari Luo Feng?

Di jagat raya yang penuh persaingan, kekuatan adalah segalanya. Venerable Abadi (Venerable Bu Si), seorang penguasa kosmos legendaris, memiliki kekuatan yang jauh melampaui Luo Feng, protagonis muda yang sedang naik daun.
Dengan ranah kultivasi tingkat Universe Venerable, satu tekanan aura saja, ia bisa menghancurkan Luo Feng dalam sekejap. Namun, mengapa sosok sekuat dia justru memilih untuk "membuli" seorang pemuda seperti Luo Feng?
Rahasianya terletak pada Bumi, planet asal Luo Feng, yang ternyata menyimpan potensi luar biasa sebagai "embrio" untuk melahirkan genius-genius baru.
Kekuatan Mutlak
Setelah berhasil lolos dari kejaran Serangga Abadi berkat bantuan Venerable Jiu Jian, Luo Feng berpikir ancaman telah usai. Venerable Jiu Jian, dengan kemampuan ruangnya, dengan mudah memotong jalur pelarian sang ratu.
Namun, keputusasaan membuat pasukan Serangga memerintahkan pasukannya untuk melakukan aksi bom bunuh diri, merobek penghalang ruang dan melarikan diri. Peristiwa ini membuka mata Luo Feng: di dunia ini, hanya yang kuat yang bisa bertahan.
Namun, perjalanan pulang ke Bumi justru membawanya ke ancaman baru. Venerable Abadi, melalui komunikasi virtual, mengirimkan tekanan aura yang nyaris meremukkan tulang-tulang Luo Feng. Tujuannya jelas: memaksa Luo Feng menyerahkan Bumi.
Meski tubuhnya tertekuk, Luo Feng menolak. Baginya, Bumi bukan sekadar tanah, ia adalah rumah, warisan, dan rahasia yang harus dijaga.
Bumi: "Kandungan Emas" bagi Para Penguasa
Lalu, mengapa Bumi begitu istimewa? Venerable Abadi menyadari bahwa planet ini telah melahirkan banyak bakat luar biasa seperti Luo Feng dan Hong. Ia yakin, lingkungan unik Bumi mampu "menginkubasi" calon-calon penguasa masa depan.
Dengan menjadikan Bumi sebagai "embrio", ia berharap bisa menciptakan pasukan elit untuk memperkuat hegemoninya. Inilah alasan sebenarnya di balik keserakahannya.
Tak hanya Venerable Bu Si, Raja Yan Zhu juga ikut mengincar Bumi. Namun, motivasinya berbeda: ia ingin menghancurkan Luo Feng sebagai balas dendam karena Luo Feng adalah murid Raja Zhen Yan, rivalnya.
Dengan menyandera keluarga Luo Feng, Raja Yan Zhu berusaha memaksakan kehendak. Untungnya, True Yan King datang sebagai dewa penolong, memaksa Raja Yan Zhu mundur dengan ekor terkepit.
Dinamika Kekuatan dan Masa Depan
Dari segi kekuatan, Raja Yan Zhu sebagai petarung tingkat abadi jelas lebih unggul dari Luo Feng. Namun, sikapnya yang picik dan kecenderungannya untuk selalu membawa pasukan membuatnya dijuluki "pengganggu kosmik". Meski begitu, semua ini hanyalah ujian sementara.
Seiring pertumbuhan Luo Feng, sosok seperti Raja Yan Zhu kelak akan dianggapnya seperti semut bisa diinjak kapan saja.
Pelajaran dari Konflik: Bumi sebagai Simbol Harapan
Kisah ini bukan sekadar pertarungan kekuatan, melainkan juga perlawanan antara keserakahan dan harga diri. Bumi, yang awalnya dianggap remeh, ternyata menyimpan potensi tak terduga. Bagi Luo Feng, planet ini adalah bukti bahwa asal-usul sederhana bukanlah penghalang untuk melahirkan legenda.
Di tangan yang tepat, "embrio" seperti Bumi bisa menjadi katalisator perubahan di seluruh galaksi.
Perjalanan Masih Panjang
Ancaman Venerable Abadi dan Raja Yan Zhu mungkin telah mereda untuk sementara, tetapi pertarungan sejati masih di depan mata. Dengan tekad baja dan dukungan sekutu kuat, Luo Feng terus melangkah, bertekad mengubah Bumi bukan hanya sebagai "embrio", tetapi sebagai pusat peradaban baru yang disegani di alam semesta.
Bagaimanapun, sejarah membuktikan: dari tanah kecil, pahlawan besar bisa lahir.